Minggu, 02 Oktober 2011

Kegagalan Koperasi

Sebanyak 77 Koperasi di Kota Tangerang Selatan, Banten dinyatakan tidak aktif karena kegagalan pengelolaan manajemen. "Ada 77 koperasi hingga awal 2011 ini yang kita nyatakan tidak aktif karena kegagalan dalam pengelolaan manajemen," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Ismunandar, Sabtu (16/4).

Dikatakannya, tidak aktifnya koperasi tersebut dikarenakan belum ada yang melaporkan Rapat Anggota Tahunan (RAT). Adapun penyebabnya karena para pelaku usaha tersebut tidak ada yang mengerti manajemen.

Akibatnya, selain belum adanya laporan RAT, koperasi tersebut dianggap telah gagal dalam pengelolaan manajemen meliputi pendataan pengurus yang sudah tidak aktif dan aktif, laporan keuangan yang tidak teratur serta pembayaran pajak yang tidak dilakukannya.

Oleh karena itu, pihaknya akan meningkatkan kegiatan Bimbingan Teknis (Bintek) kepada pengusaha Koperasi, agar kegagalan yang menyebabkan kebangkrutan dapat diatasi.

"Sejak Kota Tangsel ini terbentuk, pelatihan sebenarnya sudah kita lakukan. Hanya saja, tingkat kepekaan dan sistem manajemen warga yang berbeda," katanya.

Ditambahkan, jumlah koperasi di Kota Tangsel setiap tahunnya mengalami peningkatan, meski ada juga koperasi yang tidak aktif.

Untuk 2009, jumlah koperasi di Kota Tangsel tercatat 371 unit, bertambah menjadi 401 unit pada 2010 hingga awal 2011, dengan jumlah yang tidak aktif sebanyak 77 unit.

SUMBER : http://www.mediaindonesia.com/read/2011/04/16/218490/38/5/77-Koperasi-tidak-Aktif-Akibat-Kegagalan-Manajemen

Koperasi Kredit

Koperasi kredit atau Credit Union atau biasa disingkat CU adalah sebuah lembaga keuangan yang bergerak di bidang simpan pinjam yang dimiliki dan dikelola oleh anggotanya, dan yang bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya sendiri.
Koperasi kredit memiliki tiga prinsip utama yaitu:
  1. asas swadaya (tabungan hanya diperoleh dari anggotanya)
  2. asas setia kawan (pinjaman hanya diberikan kepada anggota), dan
  3. asas pendidikan dan penyadaran (membangun watak adalah yang utama; hanya yang berwatak baik yang dapat diberi pinjaman).
Credit Union kini tidak hanya berfungsi sebuah lembaga yang hanya mengelola keuangan, Credit Union juga merupakan sebuah gerakan yang didasari oleh sikap saling percaya. Tujuannya adalah untuk saling memberdayakan, memperkuat solidaritas, dan memperkokoh kesejahteraan masyarakat . dimana pelakunya adalah anggota itu sendiri. dari anggota, oleh anggota, dan untuk anggota. Pemberdayaan di segala aspek kehidupan anggota, mulai dari aspek ekonomi, moral-sosial, politik, dan hukum.ini memperjelas bahwa CU bukan hanya sebagai sebuah lembaga yang hanya mengelola keuangan saja.

                  http://cupkborneo.blogspot.com/2008/11/apa-itu-credit-union.html

Koperasi Dalam UUD


 PASAL 33 UUD 1945 :
(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
(2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
(4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.

Menurut pasal 33 dari ayat ke-1 sampai ke-5 menyatakan bahwa semua kekayaan berupa alam, bumi, dan air, diataur oleh Negara atau pemerintah yang berjabat selama periode yang berlaku. Dan perekonomian yang diatur diolah sebagai usaha bersama atau berdasarkan asas kekeluargaan agar masyarakat merasa makmur dan dapatkan penghasilan yang bisa memberinya hidup. Dan menurut pasal 33 perekonomian di Negara ini diselenggarakan bedasarkan : demokrasi ekonomi dengan prinsip kekeluargaan, efesiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta menjaga keseimbangan kemajuan serta kesatuan ekonomi Negara
Sejauh ini pemerintah Indonesia sendiri berusaha untuk menjalankan kewajibannya sehubungan dengan isi ayat pasal tersebut. Sehingga dibentuklah lembaga-lembaga yang ditugasi untuk mengurusi dan mengelola elemen-elemen alam milik bumi Indonesia. Contohnya saja negara kita memiliki beberapa BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang mengurusi hal-hal tersebut seperti, PAM (Perusahaan Air Minum), Lemigas (Lembaga Minyak dan Gas), Pertamina, PLN (Perusahaan Listrik Negara), dan lain sebagainya. Ini semua menunjukan negara sudah menjalankan kewajibannya sesuai amanah ayat pasal di atas untuk tahap pertama.
Namun setelah terbentuknya lembaga-lembaga tadi tugas pemerintah belum sepennuhnya selesai. Kenyataan yang ada sekarang ini adalah masih banyaknya rakyat yang merasa dirugikan atau kurang diperlakukan dengan adil menyangkut kebutuhannya akan elemen-elemen alam tersebut. Padahal seharusnya setiap rakyat memperoleh hak dalam hal ini kebutuhan akan air bersih, bahan bakar, dan sumber daya alam lainnya. Seharusnya rakyat tidak mengalami kesulitan dalam memperoleh hal-hal tadi mengingat negara ini sangatlah kaya akan unsur-unsur alam tersebut.

SUMBER : http://persmastikom.blogspot.com/2008/12/analisis-mengenai-isi-pasal-33-ayat-3.html
                  http://map-bms.wikipedia.org/wiki/UUD_45

Peran Koperasi Pada Perekonomian Bangsa

Koperasi adalah suatu badan yang mengelola kegiatan usaha. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang per orang atau badan – berlandaskan asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
Kegiatan usaha koperasi, merupakan penjabaran dari Undang Undang Dasar (UUD) 1945 pasal 33 ayat (1). Dengan adanya penjelasan UUD 1945 pasal 33 ayat (1), koperasi berkedudukan sebagai sokoguru perekonomian nasional, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam sistem perekonomian nasional.
Sebagai salah satu pelaku ekonomi, koperasi merupakan organisasi ekonomi yang berusaha menggerakkan potensi sumber daya ekonomi demi memajukan kesejahteraan anggota.
Karena sumber daya ekonomi tersebut terbatas dan dalam mengembangkan koperasi harus mengutamakan kepentingan anggota. Maka koperasi harus mampu bekerja seefisien mungkin dan menjalankan prinsip-perinsip koperasi serta kaedah-kaedah ekonomi.
Ada beberapa perinsip koperasi, antaranya adalah:
  1. Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka
  2. Pengelolaan koperasi dilakukan secara demokratis – jadi di sini maksudnya adalah seluruh kegiatan usaha yang dilakukan koperasi harus berdasarkan keputusan yang diambil melalui Rapat Anggota yang dilangsungkan secara demokratis.
  3. Sisa hasil usaha (SHU) yang merupakan keuntungan dari usaha yang dilakukan oleh koperasi dibagi berdasarkan besarnya jasa masing-masing anggota.
  4. Modal diberi balas jasa secara terbatas – dalam hal ini yang dimaksudkan modal diberi jasa secara terbatas, yaitu apabila seseorang atau badan memasukkan modal ke koperasi, maka koperasi akan memberikan balas jasa – tetapi secara terbatas, artinya dengan ketentuan jasa yang diberikan itu adalah atas keputusan Rapat anggota.
  5. Koperasi bersifat mandiri.
Fungsi dan Peran Koperasi
Adalah untuk membangun dan mengembangkan potensi kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial.
Manusia selalu menginginkan agar hidupnya bahagia dan sejahtera. Kesejahteraan akan tercapai, apabila kita dapat memenuhi kebutuhan hidup yang terdiri dari unsur jasmani dan rohani sehingga kebutuhan kedua unsur tersebut harus terpenuhi secara seimbang.
Kaitannya dengan upaya memenuhi kebutuhan hidup tersebut, kita dapat memenuhinya melalui usaha sendiri atau usaha bersama. Usaha bersama terasa lebih ringan daripada usaha sendiri. Mengapa? Sebab setiap usaha apabila dilakukan secara bersama-sama (berkelompok) akan terasa lebih mudah, lebih cepat, dan lebih berhasil. Ingat pepatah, “Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing”.
Dalam usaha bersama setiap anggota kelompok dapat saling melengkapi. Setiap orang pasti memiliki kelebihan dan kelemahan, sehingga dapat saling menutupi dan saling membantu. Usaha bersama yang bagaimanakah yang paling sesuai kita kembangkan di negara kita?
Dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat (1) tertulis “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan”. Pasal ini mengandung pengertian bahwa usaha bersama yang sesuai di negara kita adalah usaha yang didasarkan pada asas kekeluargaan.
Pengertian koperasi
Dalam Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian disebutkan bahwa, “Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.”
Cara Mendirikan Koperasi
Mekanisme pendirian koperasi terdiri dari beberapa tahap :
1.         Pertama adalah pengumpulan anggota, karena untuk menjalankan koperasi   membutuhkan minimal 20 anggota.
2.         Kedua, para anggota tersebut akan mengadakan rapat anggota, untuk   melakukan pemilihan pengurus koperasi (ketua, sekretaris, dan bendahara yang selanjutnya disebut sebagai perangkat manajemen koperasi).
3.         Setelah itu, koperasi tersebut harus merencanakan anggaran dasar dan   anggaran rumah tangga koperasi.
4.         Lalu meminta perizinan dari negara.
5.         Barulah bisa menjalankan koperasi dengan baik dan benar.
Tujuan dan manfaat koperasi
Segala sesuatu dibentuk atau didirikan tentu mempunyai tujuan.
Apa tujuan dibentuknya koperasi?
Berikut ini adalah tujuan pembentukan koperasi di Indonesia:
a. Memajukan kesejahteraan anggota
b. Memajukan kesejahteraan masyarakat
c. Membangun tatanan ekonomi nasional
Ketiga tujuan tersebut saling berkaitan. Dengan adanya koperasi kebutuhan para anggota dapat diperoleh di koperasi. Dengan terpenuhinya kebutuhan anggota maka semakin meningkatlah kesejahteraan anggota koperasi. Dengan memajukan kesejahteraan anggotanya berarti koperasi juga memajukan kesejahteraan masyarakat dan memajukan tatanan ekonomi nasional.
Keseluruhan tujuan koperasi tersebut adalah dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Pengertian sederhananya:  bahwa koperasi bermanfaat bagi anggotanya.
Manfaat paling utama adalah anggota dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Misalnya dengan adanya koperasi, anggota dapat meminjam uang pada koperasi untuk modal usaha.
Contoh sederhana: misalnya koperasi sekolah, biasanya koperasi ini menyediakan  kebutuhan siswa dan guru. Dengan demikian guru dan siswa tidak perlu jauh-jauh untuk membeli buku tulis, pensil, seragam ataupun makanan kecil.
Manfaat koperasi bagi anggota tidak hanya memenuhi kebutuhan anggota. Jika kita menjadi anggota sebuah koperasi, maka kita akan memperoleh manfaat lain yakni:
a.         Pada akhir tahun setiap anggota mendapat keuntungan yang disebut Sisa Hasil   Usaha (SHU)
b.         Setiap anggota dapat berlatih berorganisasi dan bergotong royong
c.         Setiap anggota dapat berlatih bertanggung jawab

Modal Koperasi
Usaha koperasi dilakukan bersama dan dibangun dengan modal bersama. Dengan demikian diharapkan koperasi akan lebih maju dibandingkan badan usaha lain. Menurut Undang-Undang Perkoperasian, modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman.
Modal sendiri
Modal sendiri dapat berasal dari:
a. Simpanan pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Jumlah simpanan pokok setiap anggota adalah sama besar. Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.
b. Simpanan wajib
Simpanan wajib adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan anggota dalam jangka waktu tertentu. Biasanya dibayar tiap bulan. Jumlah simpanan wajib tidak harus sama untuk tiap anggota. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.
c. Simpanan sukarela
Simpanan sukarela merupakan simpanan yang jumlah dan waktu pembayarannya tidak ditentukan. Simpanan sukarela dapat diambil anggota sewaktu-waktu.
d. Dana cadangan
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan Sisa Hasil Usaha (SHU). Dana cadangan berfungsi untuk memupuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan.
e. Dana hibah.
Dana hibah adalah dana pemberian dari orang atau lembaga lain kepada koperasi.
Modal pinjaman
Modal pinjaman dapat berasal dari:
a. anggota
b. koperasi lain
c. bank
d. sumber lain yang sah
Kelengkapan dan Kegiatan Koperasi
Koperasi memiliki tiga kelengkapan yaitu, rapat anggota, pengurus,
dan pengawas.
Rapat anggota
Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Rapat anggota berhak meminta keterangan dan pertanggung jawaban pengurus dan pengawas mengenai pengelolaan koperasi. Rapat anggota diadakan paling sedikit sekali dalam setahun. Hal yang dilakukan dalam rapat anggota tahunan antara lain:
a. Menetapkan anggaran dasar
b. Memilih, mengangkat dan memberhentikan pengurus serta pengawas
c. Meminta laporan pertanggungjawaban pengurus
d. Menetapkan pembagian sisa hasil usaha
Di dalam koperasi, setiap anggota mempunyai kewajiban dan hak yang sama. Kewajiban anggota koperasi adalah sebagai berikut :
a. Mentaati peraturan koperasi
b. Menghadiri rapat anggota
c. Membayar iuran atau simpanan pokok dan simpanan wajib
Sedangkan hak-hak anggota koperasi antara lain sebagai berikut:
a. Mengajukan usul dalam suatu rapat
b. Mendapat keuntungan atas Sisa Hasil Usaha (SHU)
c. Dipilih menjadi pengurus koperasi
d. Memanfaatkan koperasi dan mendapat pelayanan yang sama antara
sesama anggota
e. Mendapatkan keterangan mengenai perkembangan Koperasi
Pengurus
Pengurus koperasi dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota. Masa jabatan pengurus paling lama lima tahun. Untuk pertama kali,
susunan dan nama anggota pengurus dicantumkan dalam akta pendirian. Kegiatan yang harus dilakukan oleh pengurus koperasi antara lain:
a.         Mengelola koperasi dan usahanya
b.         Menyelenggarakan rapat anggota
c.         Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan                            tugas
Pengawas
Pengawas dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota. Pengawas bertanggungjawab pada rapat anggota. Semua hasil pengawasan yang dilakukan oleh pengawas harus dirahasiakan dari pihak luar koperasi.  Hal yang harus dilakukan oleh pengawas koperasi antara lain:
a. Mengawasi pelaksanaan dan pengelolaan koperasi
b. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasan
c. Meneliti catatan yang ada pada koperasi

SUMBER  : http://bumnwatch.com/peran-koperasi-dalam-perekonomian-indonesia

Kamis, 26 Mei 2011

Kebijakan Pemerintah Indonesia Di Bidang Ekonomi Masa SBY

Presiden Susilo B Yudhoyono, di Kantor Kepresidenan, Jakarta  31/08/05, mengumumkan empat paket kebijakan guna mengatasi berbagai masalah dalam negeri, terutama yang terkait dengan perekonomian akibat peningkatan nilai BBM dan pemerosotan nilai tukar rupiah.
Keempat paket kebijakan itu meliputi kebijakan energi, moneter, fiskal dan kebijakan lain ekonomi, terutama di bidang investasi. Di bidang kebijakan ekonomi, Yudhoyono menyatakan, pemerintah akhirnya harus menaikkan harga BBM yang kemungkinan akan dilakukan setelah Oktober nanti.
"Kebijakan energi kita akhirnya menetapkan harga BBM harus kita naikkan. Kenaikan itu sekaligus dikaitkan dengan pengurangan subsidi, tapi bukan penghapusan total subsidi," katanya yang didampingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Purnomo Yusgiantoro dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas, Sri Mulyani I Gandjar.
Yudhoyono akhirnya secara terbuka mengumumkan "jurus-jurus" kabinetnya dalam mengentaskan permasalah nasional di bidang perekonomian itu kepada pers yang telah menantikan pengumuman itu sejak nilai tukar rupiah merosot tajam terhadap dolar Amerika Serikat beberapa hari lalu.
Kenaikan harga BBM itu, katanya, akan dilakukan setelah rencana penyaluran kompensasi kenaikan BBM yang telah dirumuskan pada Maret lalu benar-benar telah diterima rakyat miskin pada September dan Oktober nanti. Pada dua bulan itu juga disusun rencana penyaluran kompensasi kenaikan BBM yang akan diberlakukan nanti pada Oktober mendatang.
"Kalau berjalan baik dan lancar maka setelah Oktober harga BBM itu bisa dinaikkan. Kenaikan harga ini untuk menyelamatkan fiskal dan APBN 2005. Di bidang energi ini pemerintah juga akan meningkatkan produksi minyak dalam negeri dan menambah jumlah kilang minyak baru," katanya.
Salah satu langkah yang ditempuh untuk mewujudkan kebijakan ini, Yudhoyono meminta kontrak eksplorasi ladang minyak di Cepu, Jawa Tengah, segera dituntaskan pun juga di selatan Pulau Madura, Jawa Timur.
Diversifikasi energi menjadi satu hal khusus yang dikatakan Yudhoyono selain gerakan penghematan energi yang diharapkan bisa menghemat banyak sekali devisa negara.
Dia juga menyorot aksi kriminalitas terkait dengan penyaluran BBM yang justru melibatkan dua oknum Pertamina, institusi negara yang dikatakannya merupakan pihak yang harus menjaga ketahanan energi nasional.
"Saya minta agar ini diumumkan saja secara terbuka dan memberikan sanksi sekerasnya sesuai dengan hukum. Dalam dua pekan ini telah ditangkap sembilan kapal yang menyelundupkan BBM, tiga berbendera asing dan enam nasional. Saya tahu ada dua oknum Pertamina yang terlibat, umumkan saja ini secara terbuka," katanya.
Di bidang moneter, dia menyatakan pemerintah meminta agar dilakukan penegakan hukum terhadap para pelanggar di bidang valuta asing. Saat ini, katanya, ditengarai 100 miliar rupiah yang dilarikan keluar negeri melalui jalur valuta asing ini.
"Hal itu bisa bisa mengganggu permintaan dan penawaran valuta di Indonesia. Saya minta mereka ini diberikan sanksi yang keras sesuai dengan hukum yang berlaku," katanya.
Di bidang fiskal, dia menyatakan, pemerintah akan memastikan bahwa APBN 2005 betul-betul berlanjut, bisa dikelola, dan cukup sehat. Tentang defisit RAPBN 2005 yang diperkirakan 48,3 trilliun rupiah, akan bisa "ditutup" yang ditempuh dengan cara penerbitan obligasi dalam negeri dan internasional, privatisasi BUMN, divestasi perusahaan pengelola aset.
"Selain itu kesepakatan pinjaman luar negeri yang sifatnya bilateral dan multilateral diharapkan bisa menutup defisit," katanya.
Di dalam kebijakan lain ekonomi, pemerintah memfokuskan kepada sektor investasi karena investasi sangat penting guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Kebijakan ini diarahkan untuk mempercepat realisasi investasi yang sudah ada komitmennya. 

Sumber:
http://berita.kapanlagi.com/ekonomi/nasional/empat-paket-kebijakan-pemerintah-atasi-masalah-ekonomi-4xf10gq.html

Jumat, 29 April 2011

Income, Distribution of Income, And Poverty


A. Income (Pendapatan)
Pendapatan adalah sesuatu yang sangat penting bagi suatu negara. Tanpa ada pendapatan mustahil akan didapat penghasilan(earnings). Pendapatan adalah penghasilan yang timbul akibat aktivitas perusahaan yang biasa dikenal dengan penjualan, penghasilan jasa, bunga, dividen, royalti, dan sewa Pendapatan nasional dalam perekonomian suatu negara sering digunakan untuk menentukan laju tingkat perkembangan suatu negara, mengukur keberhasilan suatu negara dalam pertumbuhan ekonomi, serta membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat suatu negara dengan negara lain. Pendapatan Nasional adalah pendapatan total dari semua faktor-faktor produksi dalam produksi yang berlangsung. Pendapatan nasional dalam teori ekonomi berarti pendapatan bersih yang diterima oleh suatu rakyat negara dalam menghasilkan barang barang dan jasa selama satu periode tertentu biasanya dalam waktu satu tahun.
Metode Perhitungan Pendapatan Nasional 
Ada tiga cara perhitungan Pendapatan Nasional, yaitu :
1. Metode Output (Output Approach)
2. Metode Pendapatan (Income Approach)
3. Metode Pengeluaran (Expenditure Approach)

B.Distribution of Income (Distribusi Pendapatan)
Indikator Distribusi Pendapatan
-Distribusi Ukuran (Distribusi Pendapatan Perorangan)
-Kurva Lorenz
-Koefisien Gini
1.Distribusi Ukuran (personal distribution of income)
Distribusi pendapatan perseorangan (personal distribution of income) atau distribusi ukuran pendapatan (size distribution of income) merupakan indikator yang paling sering digunakan oleh para ekonom. Ukuran ini secara langsung menghitung jumlah penghasilan yang diterima oleh setiap individu atau rumah tangga. Yang diperhatikan di sini adalah seberapa banyak pendapatan yang diterima seseorang, tidak peduli dari mana sumbernya, entah itu bunga simpanan atau tabungan, laba usaha, utang, hadiah ataupun warisan. Lokasi sumber penghasilan (desa atau kota) maupun sektor atau bidang kegiatan yang menjadi sumber penghasilan (pertanian, industri, perdagangan, dan jasa) juga diabaikan. Bila si X dan si Y masing-masing menerima pendapatan yang sama per tahunnya, maka kedua orang tersebut langsung dimasukkan ke dalam satu kelompok atau satu kategori penghasilan yang sama, tanpa mempersoalkan bahwa si X memperoleh uangnya dari membanting tulang selama 15 jam sehari, sedangkan si Y hanya ongkang-ongkang kaki menunggu bunga harta warisan yang didepositokannya

2.Kurva Lorenz
Sumbu horisontal menyatakan jumlah penerimaan pendapatan dalam persentase kumulatif. Misalnya, pada titik 20 kita mendapati populasi atau kelompok terendah (penduduk yang paling miskin) yang jumlahnya meliputi 20 persen dari jumlah total penduduk. Pada titik 60 terdapat 60 persen kelompok bawah, demikian seterusnya sampai pada sumbu yang paling ujung yang meliputi 100 persen atau seluruh populasi atau jumlah penduduk.Sumbu vertikal menyatakan bagian dari total pendapatan yang diterima oleh masing-masing persentase jumlah (kelompok) penduduk tersebut. Sumbu tersebut juga berakhir pada titik 100 persen, sehingga kedua sumbu (vertikal dan horisontal) sama panjangnya. Setiap titik yang terdapat pada garis diagonal melambangkan persentase jumlah penerimanya (persentase penduduk yang menerima pendapatan itu terdapat total penduduk atau populasi). Sebagai contoh, titik tengah garis diagonal melambangkan 50 persen pendapatan yang tepat didistribusikan untuk 50 persen dari jumlah penduduk. Titik yang terletak pada posisi tiga perempat garis diagonal melambangkan 75 persen pendapatan nasional yang didistribusikan kepada 75 persen dari jumlah penduduk.
Garis diagonal merupakan garis "pemerataan sempurna" (perfect equality) dalam distribusi ukuran pendapatan.
Persentase pendapatan yang ditunjukkan oleh titik-titik di sepanjang garis diagonal tersebut persis sama dengan persentase penduduk penerimanya terhadap total penduduk.
Titik A menunjukkan bahwa 10 persen kelompok terbawah (termiskin) dari total penduduk hanya menerima 1,8 persen total pendapatan (pendapatan nasional).
Titik B menunjukkan bahwa 20 persen kelompok terbawah yang hanya menerima 5 persen dari total pendapatan, demikian seterusnya bagi masing-masing 8 kelompok lainnya. Perhatikanlah bahwa titik tengah, menunjukkan 50 persen penduduk hanya menerima 19,8 persen dari total pendapatan.
Semakin tinggi derajat ketidakmerataan, kurva Lorenz akan semakin melengkung (cembung) dan semakin mendekati sumbu horizontal sebelah bawah.

3.Koefisien Gini dan Ukuran Ketimpangan
Pengukuran tingkat ketimpangan atau ketidakmerataan pendapatan yang relatif sangat sederhana pada suatu negara dapat diperoleh dengan menghitung rasio bidang yang terletak antara garis diagonal dan kurva Lorenz dibagi dengan luas separuh bidang di mana kurva Lorenz itu berada. Pada Figur 5-6, rasio yang dimaksud adalah rasio atau perbandingan bidang A terhadap total segitiga BCD. Rasio inilah yang dikenal sebagai rasio konsentrasi Gini (Gini concentration ratio) yang seringkali disingkat dengan istilah koefisien Gini (Gini coefficient). Istilah tersebut diambil dari nama seorang ahli statistik Italia yang pertama kali merumuskannya pada tahun 1912.

C. Poverty (Kemiskinan)
Kemiskinan adalah Kondisi Kehidupan yang serba kekurangan yang dialami seseorang atau rumah tangga sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan minimal/ yang layak bagi kehidupannya.
Terdapat beberapa definisi kemiskinan , antara lain :
A. Kemiskinan berdasarkan tingkat pendapatan, yaitu :
 1. Kemiskinan Absolut 
Kemiskinan yang keadaan tingkat pendapatannya dibawah garis kemiskinan/ pendapatannya tidak cukup untuk memenuhi kebuthan minimum, seperti kebutuhan pangan, sandang, kesehatan, perumahan, pendidikan, dll.
2. Kemiskinan Relatif 
Kemiskinan yang keadaan tingkat pendapatannya diaatas garis kemiskinan, tapi masih lebih miskin disbanding kelompok masyarakat lainnya. Kelompok miskin relative ini sangat rentan terhadap perkembangan perekonomian yang jika memburuk, maka akan terjerumus kedalam kelompok miskin absolute.
B. 
      Kemiskinan berdasarkan penyebabnya, adalah kemiskinan yang disebabkan oleh faktor-faktor buatan manusia (Distribusi aset produktif yang tidak merata, kebijakan ekonomi yang diskriminatif, dll). Kelompok ini mempuyai 2 macam, yaitu :
1. Kemiskinan Natural 
Kemiskinan ini terjadi karna faktor alamiah, seperti perbedaan usia, kesehatan dan perbedaan geofrafis tempat tinggal. Kelompok ini tidak memiliki sumber daya yang memadai, baik SDM maupun Sumber Daya Pembangunan lainnya.
2. Kemiskinan Kultural 
Kemiskinan ini terjadi karna perbedaan adat istiadat, etika kerja dll. Kemiskinan cultural mengacu pada siakp hidup seseorang baik gaya hidup, kebiasaan hidup dan kebudayaannya. Kelompok ini sulit untuk diajak berpatisipasi dalm rangka meningkatkan taraf hidupnya.
Penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan dengan cara, antara lain :
-Menciptakan Kesempatan Kerja. 
-Pemberdayaan Masyarakat.
-Peningkatan Kapasitas.
-Perlindungan Sosial.
Pengarusutamaan Penganggulangan Kemiskinan sebagai upaya untuk menempatkan perspektif yang benar dan konsistensi kebijakan antar sector, program, anggaran, target dan sistem pelaksanaan.

Sekarang mari kita buat perbandingan antara dua Negara dengan poin-poin diatas tadi, Negara yang akan kita bandingkan adalah Negara di Benua Afrika, yaitu Somalia dan Kenya.

Income(Pendapatan)
Somalia
The U. S. Central Intelligence Agency (CIA) melaporkan bahwa pada tahun 2001 produk domestik bruto (PDB) dari Somalia diperkirakan mencapai 4,1 miliar. PDB per kapita diperkirakan sebesar US $ 550. Tingkat pertumbuhan tahunan PDB diperkirakan sebesar 3%. Tingkat inflasi rata-rata pada tahun 2000 adalah 100%. CIA mendefinisikan PDB sebagai nilai dari seluruh barang dan jasa yang dihasilkan di sebuah negara pada tahun tertentu dan dihitung berdasarkan paritas daya beli, daripada nilai diukur berdasarkan nilai tukar. Diperkirakan bahwa pertanian menyumbang 65% dari PDB, industri 10% dan jasa 25%. Penerimaan Bantuan asing sebesar sekitar $ 16 per kapita.
Kenya
The U. S. Central Intelligence Agency (CIA) melaporkan bahwa pada tahun 2001 produk domestik bruto (PDB) Kenya diperkirakan 31 milyar dolar. PDB per kapita diperkirakan sebesar US $ 1 000. Tingkat pertumbuhan tahunan PDB diperkirakan sebesar 1%. Tingkat inflasi rata-rata tahun 2001 adalah 3,3%. CIA mendefinisikan PDB sebagai nilai dari seluruh barang dan jasa yang dihasilkan di sebuah negara pada tahun tertentu dan dihitung berdasarkan paritas daya beli (PPP) daripada nilai diukur berdasarkan nilai tukar. Diperkirakan bahwa pertanian menyumbang 24% dari PDB, industri 13% dan jasa 63%. Penerimaan Bantuan asing sebesar sekitar $ 15 per kapita dan mencakup sekitar 4% dari pendapatan nasional bruto (GNI).

Distribution of Income (Distribusi Pendapatan)
 Somalia
Ekonomi Somalia, salah satu yang termiskin di dunia, yang didasarkan terutama pada peternakan dan, pada tingkat lebih rendah, pada pertanian. Ternak menyumbang sekitar 40% dari PDB dan persentase besar pendapatan ekspor, terutama dari Arab Saudi, pisang tanaman kas utama dan menyumbang hampir 50% dari pendapatan ekspor. Tanaman lain yang dihasilkan untuk konsumsi dalam negeri adalah kapas, jagung, dan sorgum. Ada rencana untuk mengembangkan industri perikanan. Somalia Utara adalah sumber terbesar di dunia dengan kemenyan dan mur. Ada sedikit eksploitasi sumber daya mineral, yang meliputi minyak bumi, uranium, dan gas alam.
Kenya
Kenya adalah Negara yang memiliki ekonomi pertanian, didukung oleh sektor manufaktur, yang berasal dari periode sebelumnya, dan sektor pariwisata, yang merupakan sumber pendapatan penting. Kenya memiliki beberapa sumber daya mineral. Meskipun Kenya adalah salah satu negara yang paling maju di Afrika Timur, rekening industri hanya sekitar 13% dari PDB. Kenya memiliki sektor pertanian yang rentan terhadap kekeringan dari jagung adalah tanaman utama, bersama dengan umbi-umbian, singkong, kentang dan ubi jalar. Ada kekurangan lahan pertanian, hanya 12% dari tanah pertanian utama - dan irigasi kecil. Namun, ekspor negara teh, kopi, bunga dan sayuran. ekspor Teh menyediakan sebagian besar penerimaan devisa, diikuti oleh pariwisata. Kopi merupakan ekspor terbesar ketiga sumber penerimaan devisa pada tahun 2002

Poverty (Kemiskinan)
Somalia
Tanpa data resmi atau koleksi terkoordinasi dan pemeriksaan informasi yang tersedia, sulit untuk memberikan indikasi realistis situasi. Namun, pada tahun 1994 Program Pembangunan PBB, Laporan Pembangunan Manusia Somalia  melaporkan peringkat Somalia 165 dari 173 negara dalam hal Indeks Pembangunan Manusia, yang menggabungkan tingkat pendapatan dengan pencapaian pendidikan dan harapan hidup. Menurut Bank Dunia, standar kesehatan di Somalia sebelum tahun 1991 termasuk di antara yang terburuk di dunia. Diperkirakan bahwa ada 1 dokter untuk setiap 20.000 orang (di Amerika Serikat itu adalah 1 dokter untuk setiap 470 orang), dan 1 perawat untuk setiap 1900 orang (di Amerika Serikat itu adalah 1 perawat untuk setiap 70 orang). Hanya 2 persen kelahiran yang dibantu oleh seorang profesional kesehatan, sedangkan di Amerika Serikat hampir 100 persen kelahiran tersebut dihadiri. Pada tahun 1990 rata-rata harapan hidup saat lahir adalah 46 tahun, kematian bayi sekitar 123 per 1.000 kelahiran hidup (di Amerika Serikat itu adalah 7 per 1.000. ini adalah bukti dari kemiskinan Somalia
Kenya
Pemerintah Kenya menghabiskan relatif sedikit pada kesehatan, meskipun tidak menghabiskan cukup besar,  jumlah tersebut dalam pendidikan. Pada tahun 1998, misalnya, pengeluaran publik untuk kesehatan dan pendidikan sebagai persentase dari PDB setara dengan 2,2 persen dan 6,5 persen, dibandingkan dengan 1,7 persen dan 7 persen pada tahun 1990. Dibandingkan Amerika Serikat menghabiskan 5,4 persen dari PDB untuk pendidikan dan 6,5 persen pada kesehatan pada tahun 1998. Sebagian besar warga Kenya, untuk bagian mereka, menghabiskan kurang dari pendapatan mereka pada kebutuhan dasar kehidupan, seperti makanan, sewa, pakaian, bahan bakar, dan transportasi. Sebagai hasil dari ekonomi menurun dan pendalaman kemiskinan, Kenya mengkonsumsi lebih sedikit kalori dari makanan setiap hari sehingga mereka melakukan seperti tiga puluh tahun yang lalu. Pada tahun 1970, konsumsi rata-rata 2187 kalori per Kenya hari, dengan angka ini turun menjadi 1.976 kalori per hari pada tahun 1997. America, sebaliknya, konsumsi rata-rata 2965 kalori per hari pada tahun 1970 dan 3699 kalori per hari pada tahun 1997

Sumber:
http://cha-kitato.blogspot.com/
http://monalisaoktavia.blogspot.com/
http://www.nationsencyclopedia.com/

Minggu, 27 Maret 2011

I'm Proud of Indonesian's Economy Condition ( Saya Bangga Pada Ekonomi Indonesia)

Kata Pengantar
Puji syukur kepada Allah SWT,  yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga tugas ini dapat saya selesaikan, ucapan terima kasih juga saya ucapkan kepada orang tua saya yang memberikan dukungan kepada saya serta kepada seluruh teman-teman kuliah saya yang turut membantu memberikan inspirasi kepada saya sehingga tugas ini dapat diselesaikan

Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I - Pendahuluan
Bab II - Isi
Bab III -  Penutup
Daftar pustaka

Bab I - Pendahuluan
1. Keadaan Geografis Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan yang berbentuk republik, terletak di kawasan Asia Tenggara. Indonesia memiliki lebih kurang 17.000 buah pulau dengan luas daratan 1.922.570 km2 dan luas perairan 3.257.483 km2.
Posisi Indonesia terdiri atas letak astronomis dan letak geografis yang berbeda pengertian dan pandangannya.
a. Letak Astronomis
Letak astronomis suatu negara adalah posisi letak yang berdasarkan garis lintang dan garis bujur. Letak astronomis Indonesia Terletak di antara 6oLU – 11oLS dan 95oBT – 141oBT, jika kita lihat pada peta dunia, maka koordinat tersebut terletak pada garis equator dan otomatis indonesia adalah negara yang beriklim tropis.
b. Letak geografis
Letak geografis adalah letak suatu daerah atau wilayah dilihat dari kenyataan di permukaan bumi. Berdasarkan letak geografisnya, kepulauan Indonesia di antara Benua Asia dan Benua Australia, serta di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Dengan demikian, wilayah Indonesia berada pada posisi silang, yang mempunyai arti penting dalam kaitannya dengan iklim dan perekonomian.
Keadaan geografis Indonesia dapat menjadi suatu kekuatan dan kesempatan bagi perkembangan perekonomian kita, dan sebaliknya dapat menjadi kelemahan dan ancaman bagi perekonomian kita.
 
Jika kita lihat dari data diatas Indonesia adalah negara yang kaya, mengapa demikian, letaknya yg berada di garis equator membuatnya pasti memiliki hutan hujan tropis, dimana karakteristik hutan hujan tropis itu sendiri adalah kaya akan flora dan fauna yang tentunya dapat menyokong perekonomian negara, begitu pula dengan letak geografisnya, lokasinya yang tepat menyilang antara dua samudera dan dua benua menjadikannya lokasi yg sangat strategis untuk membangun perekonomian. untuk lebih lengkapnya anda dapat baca di bab II.

Bab II - Isi
Seperti yang saya tulis dan kita semua ketahui, indonesia adalah negara kepulauan,  dengan begitu dapat menjadi suatu kekuatan dan kesempatan bagi perkembangan perekonomian Indonesia, di lain pihak hal tersebut dapat menjadi kelemahan dan ancaman bagi perekonomian Indonesia.
Jika pulau-pulau yang sebagian besar merupakan kepulauan yang subur dan kaya akan hasil-hasil bumi dan tambang, lalu diolah dengan prinsip dari, oleh dan untuk masyarakat, dengan memanfaatkan kekayaan alam di Indonesia, maka dapat dikembangkan sebagai komoditi perdagangan baik untuk pasar lokal maupun internasional, sehingga hal tersebut mampu membantu perekonomian negara dan penduduk kita, terlebih lagi jika kita mau mengolah hutan hujan tropis dan taman bawah laut kita maka itu akan menjadi sumber pendapatan lain, yaitu pariwisata, dengan keanekaragaman budaya yang terjadi akibat terpisahnya penduduk antar pulau dapat pula membantu sektor pariwisata kita tadi.
Namun, dikarenakan terpisahnya antar pulau tadi dapat menjadi kelemahan dan ancaman bagi negara terlebih lagi hanya sebagian kecil masyarakat yang merasakan manfaat dari sumber daya negara kita, begitu juga dengan banyaknya pengambilan ilegal yang tak bisa kita awasi dengan cara yang biasa dikarenakan bentuk geografis negara kita yang berbentuk kepulauan dan diapit dua benua dan samudera tadi.
Lanjut membahas tentang hasil pertanian, dengan hanya memiliki dua musim yaitu hujan dan kemarau, membuat indonesia memiliki hasil-hasil bumi yang spesifik namun beragam, oleh karena itu, kita harus mengolahnya semaksimal mungkin agar keunikan yang hasil bumi kita miliki dapat menjadi "El Campione" baik di pasar lokal maupun internasional.
Jika berbicara hasil tambang, indonesia pun tidak kalah dalam hasil bumi dan justru memiliki banyak tambang, baik itu tambang batu mulia, bahan bangunan, ataupun tambang logam. bahkan sejarah pernah mencatat bahwa negara kita sempat memiliki pertumbuhan ekonomi sebesar 7,5 % yaitu pada masa Repelita 2 dimana negara kita menjadikan minyak bumi sebagai sumber pembangunan negara yang besar.
Sedangkan untuk mata pencaharian masyarakat indonesia masih banyak yang mengandalkan sektor pertanian, perikanan, dan peternakan, bahkan untuk sektor pertanian sendiri tercatat sebagai penyumbang GDP terbesar, tetapi jika dibandingkan dengan sektor lain dalam prosentase sektor pertanian justru menurun, hal yang perlu kita perhatikan dan waspadai adalah komoditi yang dihasilkan sektor pertanian, relatif bernilai rendah dan dikhawatirkan akan kalah bersaing dengan komoditi dari hasil industri, untuk mencegah hal tersebut terjadi adalah dengan cara penyuluhan kepada para petani tentang intensifikasi pertanian, memberikan sarana yang memadai kepada para petani, mengembangkan kegiatan agribisnis, menunjang transmigrasi dan menggalakkan penggunaan hasil bumi dari dalam negeri sehingga para petani tidak kebingungan menjual hasil panennya.
Untuk Sumber Daya Manusianya sendiri Indonesia memang masih menghadapi banyak masalah, diantaranya : pertumbuhan penduduk yang masih tinggi, penyebaran yang kurang merata, kurang seimbangnya struktur dan komposisi penduduk yang ditandai dengan besarnya jumlah penduduk yang berusia muda serta mutu penduduk yang masih relatif rendah. 
Untuk pertumbuhan penduduk memang indonesia dikatakan masih tinggi, hal ini tentu akan menimbulkan masalah untuk negara terlebih lagi jika tidak diiringi dengan pertumbuhan produksi dan efisiensi diberbagai bidang lainnya, hal yang dapat dilakukan oleh pemerintah  adalah dengan menggalakkan program KB, meningkatkan mutu SDM dengan memberikan program pendidikan formal dan informal sehingga mampu mendukung produktifitas guna menyeimbangkan pertumbuhan yang tinggi tersebut
Untuk persebaran penduduknya indonesia masih memiliki persebaran yang tidak merata, sehingga menimbulkan ketidak seimbangan pertumbuhan perekonomian dan menimbulkan ketimpangan antara daerah miskin dan kaya, hal yang dapat dilakukan oleh pemerintah adalah dengan mengadakan transmigrasi, dan dengan membuka lapangan pekerjaan di daerah-daerah lain diluar daerah yang berpenduduk padat.
Sedangkan untuk komposisi penduduk yang tidak seimbang dapat menimbulkan proses regenerasi kegiatan produksi menjadi tidak lancar. tindakan-tindakan yang dapat dan telah dilakukan pemerintah untuk mengatasinya adalah meninjau kembali sistem pendidikan di Indonesia yang masih bersifat umum untuk dapat lebih disesuaikan dengan tuntutan pembangunan, menciptakan sarana dan prasarana pendidikan yang lebih mendukung langkah awal.
Berikut ini adalah sasaran kebijaksanaan tenaga kerja di indonesia:
1. memperluas lapangan kerja untuk dapat menyerap pertambahan angkatan kerja baru dan mengurangi tingkat pengangguran
2. membina angkatan kerja baru yang memasuki pasar melalui latihan keterampilan untuk berusaha sendiri maupun untuk mengisi lapangan kerja yang tersedia
3. membina dan melindungi para pekerja melalui mekanisme hubungan kerja yang dijiwai oleh pancasila dan UUD 1945, memperbaiki kondisi-kondisi dan lingkungan kerja agar sehat dan aman serta meningkatkan kesejahteraan pekerja
4. meningkatkan peranan pasar kerja, agar penyaluran, penyebaran dan pemanfaatan tenaga kerja dapat menunjang kegiatan pembangunan
5. memperlambat lajunya pertumbuhan penduduk dan meningkatkan mutu tenaga kerja melalui usaha pembinaan dan pengembangan SDM sebagai bagian dari perencanaan tenaga kerja terpadu.
Selanjutnya kita bahas tentang investasi,  untuk saat ini masih sulit untuk mengharapkan dana investasi dari masyarakat. untuk itulah pemerintah memerlukan dana yang besar dari selisih penerimaan dan pengeluaran rutin pemerintah. namun sayangnya pemerintah tidak dapat terus menerus mengandalkan tabungan pemerintah. perlu dilakukan upaya-upaya tambahan yang berupa investasi guna membantu memenuhi kebutuhan dana pembangunan, berikut adalah upaya yang dapat dilakukan:
a. lebih mengembangkan ekspor komoditi non migas, sehingga secara absolut dapat meningkatkan penerimaan pemerintah dari sektor luar negeri
b. menusahakan adanya pinjaman luar negeri yang memiliki syarat lunak serta menggunakannya untuk investasi yang menganut prinsip prioritas
c. menciptakan iklim investasi yang menarik dan aman bagi para penanam modal asing, sehingga makin banyak PMA yang masuk ke Indonesia
d. lebih menggiatkan dan menyempurnakan sistem perpajakkan dan perkreditan terutama kredit untuk golongan ekonomi lemah agar mereka secepatnya dapat berjalan bersama dengan para pengusaha besar dalam rangka peningkatan produktifitas.

Bab III - Penutup
Jika kita lihat dari atas maka dapat kita simpulkan bahwa negara kita adalah negara yang kaya, akan tetapi jika kita lihat pada kenyatannya negara kita masih terlihat sangat miskin, dimana masih banyak warganya yang tinggal di pemukiman kumuh, di pinggir rel kereta, di bantaran sungai yang sebenarnya tidak layak tinggal. hal ini dikarenakan masih kurangnya kemampuan kita dalam mengolah hasil dari negara kita ini, belum lagi ditambah kelakuan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dimana mereka makan dari tubuh saudara sebangsanya sendiri, minum dari darah  rekan senegaranya dengan cara menggunakan semua kekayaan alam untuk kepentingannya sendiri dengan mengandalkan wewenang yang dimilikinya. jika kita ingin menjadi negara yang kaya dan sukses maka dari diri kita sendiri haruslah ada kesadaran untuk mengolah segala hal yang ada pada negara ini sebaik-baiknya dan sebijaksana mungkin untuk menghindari over capacity dalam penggunaannya. 
Sekian makalah saya, mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan, dan jika ada yang tersinggung saat membacanya, blog ini tidak ditujukan untuk menyinggung orang melainkan untuk membuka cakrawala kita akan hal-hal yang sebenarnya jelas terlihat tapi sepertinya kita berpura-pura tidak melihatnya. Assalamulalaikum wr.wb

Daftar pustaka
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/perekonomian_indonesia/bab3-peta_perekonomian_indonesia.pdf
http://adindawillia.blogspot.com/
http://cha-kitato.blogspot.com/
http://amelia13.blogspot.com/



  

Kamis, 17 Februari 2011

Perekonomian Indonesia Dibawah Pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono

Stabilitas perekonomian adalah prasyarat dasar untuk tercapainya peningkatan kesejahteraan rakyat melalui pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan peningkatan kualitas pertumbuhan. Stabilitas perekonomian sangat penting untuk memberikan kepastian berusaha bagi para pelaku ekonomi. Perekonomian yang tidak stabil menimbulkan biaya yang tinggi bagi perekonomian dan masyarakat. Ketidakstabilan akan menyulitkan masyarakat, baik swasta maupun rumah tangga, untuk menyusun rencana untuk investasi.Oleh karena itu saya akan membahas tentang perekonomian indonesia dan stabilitasnya di bawah pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono.

Perekonomian Indonesia masa 2004-2009
Pada tahun 2004 beliau baru menjabat dan menerima kondisi perekonomian Indonesia dalam keadaan yang banyak bermasalah, akan tetapi beliau berjanji akan mengubah kondisi perekenomian indonesia ke arah yang lebih baik, namun kenyataannya anda bisa lihat di bawah berikut ini:

1. Pertumbuhan Ekonomi 2004-2009 (Turun)

Berdasarkan janji kampanye dan usaha untuk merealisasikan kesejahteraan rakyat, pemerintah SBY-JK selama 4.5 tahun belum mampu memenuhi target janjinya yakni pertumbuhan ekonomi rata-rata di atas 6.6%. Sampai tahun 2008, pemerintah SBY-JK hanya mampu meningkatkan pertumbuhan rata-rata 5.9% padahal harga barang dan jasa (inflasi) naik di atas 10.3%. Ini menandakan secara ekonomi makro, pemerintah gagal mensejahterakan rakyat.
Pertumbuhan
Janji Target
Realisasi
Keterangan
2004
ND
5.10%

2005
5.50%
5.60%
Tercapai
2006
6.10%
5.50%
Tidak tercapai
2007
6.70%
6.30%
Tidak tercapai
2008
7.20%
6.20%
Tidak tercapai
2009
7.60%
~5.0%
Tidak tercapai *

Janji Target Pertumbuhan Ekonomi : RPM 2004-2009
Realisasi Pertumbuhan Ekonomi : BPS RI – GDP
Dari data di atas dapat kita lihat bahwa pada tahun 2005 janji presiden dapat terpenuhi akan tetapi, apakah satu tahun berhasil dapat mewakili tahun-tahun lainnya? jawabannya tentu tidak karena secara keseluruhan tidak tercapainya angka pertumbuhan ekonomi di atas 6.6% menyebabkan program pengentasan kemiskinan dan pengangguran tidak dapat dicapai oleh pemerintah sesuai dengan janji dan targetnya. Padahal, strategi utama pembangunan ekonomi untuk mengentas kemiskinan dan pengangguran adalah mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berdimensi pemerataan melalui penciptaan lingkungan usaha yang sehat. Sehingga, jumlah masyarakat yang mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya nyaris tidak berkurang.
2. Tingkat Inflasi 2004-2009 (Naik)
Inflasi adalah kemerosotan nilai uang yang beredar sehingga menyebabkan naiknya harga barang-barang. secara umum dan massive Semakin tinggi tingkat inflasi, maka harga barang dan jasa akan semakin mahal. Semakin mahal harga barang dan jasa, berarti semakin sulit masyarakat memenuhi kebutuhan hidupnya. Secara alami, setiap tahun inflasi akan naik. Namun, pemerintah akan dikatakan berhasil secara makro ekonomi jika tingkat inflasi setidaknya sama atau dibawah  angka pertumbuhan ekonomi. Dan faktanya adalah inflasi selama 4 tahun 2 kali lebih besar  dari pertumbuhan ekonomi.
Tingkat Inflasi
Janji Target
Fakta
Catatan Pencapaian
2004

6.40%

2005
7.00%
17.10%
 Tidak Tercapai
2006
5.50%
6.60%
Tidak Tercapai
2007
5.00%
6.60%
Tidak Tercapai
2008
4.00%
11.00%
Tidak Tercapai
Selama 4 tahun pemerintahan jika kita lihat dari data di atas, Pemerintahan SBY-JK setiap tahun gagal memenuhi janji untuk mengendalikan harga barang dan jasa atau bisa kita sebut mengendalikan dan menekan inflasi. SBY berjanji bahwa inflasi rata-rata adalah 5.4% (2004-2009) . Fakta yang terjadi adalah tingkat inflasi melambung dengan tingkat inflasi rata-rata 10.3% selama periode 2004-2008. Kenaikan harga barang dan jasa melebihi 200% dari target semula. Seperti yang saya tulis di atas, hal ini membuat Janji presiden menekan dan mengendalikan angka inflasi tidak terpenuhi (gagal).
3. Keadaan Kurs Rupiah
Keadaan kurs Rupiah 2004-2009 (rata-rata)
Kurs Rupiah
2004
2009
Kondisi
Dollar US
9,078
10,146
Melemah 12%
Ringgit Malaysia
2,388
2,908
Melemah 22%
Dolar Singapura
5,448
7,027
Melemah 29%
Peso Filipina
161
214
Melemah 33%
Baht Thailand
221
297
Melemah 34%
Keadaan kurs USD thd ASEAN
Kurs Dollar US
2004
2009
Kondisi
Rupiah
9,078
10,146
Menguat 12%
Ringgit Malaysia
3,8
3,5
Melemah 8%
Dolar Singapura
1,7
1,4
Melemah 14%
Peso Filipina
56,4
47,5
Melemah 16%
Baht Thailand
41,1
34,9
Melemah 15%
Referensi : Kurs per Juni 2009 Fiskal Depkeu dan kurs rupiah diatas rata-rata pada tahun 2004 (Rp 8928 per dolar).
Salah satu paramater perekonomian adalah kestabilan nilai tukar rupiah terhadap sejumlah mata uang dunia. Dari  data kurs rupiah terhadap sejumlah mata uang diatas, terlihat bahwa selama 4 tahun, pemerintah SBY-JK gagal mempertahankan nilai kurs rupiah, bahkan dalam kawasan ASEAN, nilai tukar rupiah merosot lebih 30%. Hal ini berbeda dengan pencapaian kurs mata uang Singapura, Malaysia, Thailand dan Filipina. Ditengah merosotnya kurs rupiah, Malaysia mampu menguatkan kursnya lebih 8%, Filipina 16%, Thailand 15%, dan Singapura 14%. Jelas sudah, kekuatan aspek ekonomi kita cenderung menurun dibanding negara ASEAN.
4. Angka Pengangguran Terbuka dan Penduduk Miskin
Susilo Bambang Yudhoyono, sempat memberikan janji pada kampanyenya mengenai masalah pengangguran terbuka dan penduduk miskin yang tertuang pada RPJM, yaitu sebagai berikut :  Sasaran pertama adalah pengurangan kemiskinan dan pengangguran dengan target  berkurangnya persentase penduduk tergolong miskin dari 16,6 persen pada tahun 2004 menjadi 8,2 persen pada tahun 200dan berkurangnya pengangguran terbuka dari 9,5 persen pada tahun 2003 menjadi 5,1 persen pada tahun 2009.
Lalu kita bandingkan dengan data Tenaga Kerja oleh BPS :
Tahun
Persen Pengangguran
2003
9.5%
2004
9.9%
2005
11.2%
2006
10.3%
2007
9.1%
2008
8.4%
2009
5.1% ???
Pemerintah menargetkan rata-rata angka pengangguran turun sekitar 0,7%-0.8% per tahun. Namun, dari tabel di atas, kita bisa lihat justru terjadi kenaikan angka pengangguran 0,4% dan 1,3% pada 2004 & 2005 , memang pada dua tahun berikutnya yaitu 2006 & 2007 angka pengangguran menurun 0,9% & 1,2 %, akhirnya hingga tahun 2008 angka pengganguran hanya turun mencapai 8.4% masih sangat jauh dari target yaitu 5,1%. Janji-janji “angin surga” pada tahun 2004 hanyalah isapan jempol. Bagaimana tidak, hingga akhir tahun 2008 angka pengangguran terbuka mencapai 9.3 juta jiwa. Sebanyak 590.000 lulusan perguruan tinggi tidak memiliki pekerjaan, 360.000 lulusan diploma menganggur, 3.8 juta lulusan SMA hanya menghabiskan hari-hari dengan melihat lowongan pekerjaan. Belum lagi 1.97 juta lulusan SMP dan 2.1 juta lulusan SD.
Mengenai penduduk miskin dapat kita lihat datanya pada tabel dibawah:
Penduduk Miskin
Jumlah
Persentase
Catatan
2004
36.1 juta
16.60%

2005
35.1 juta
16.00%
Februari 2005
2006
39.3 juta
17.80%
Maret 2006
2007
37.2 juta
16.60%
Maret 2007
2008
35.0 juta
15.40%
Maret 2008
2009

8.2% ????
 Sumber data:
Janji Menurunkan Angka Kemiskinan RPM 2004-2009
Fakta Angka Kemiskinan : BPS 2008
Jika kita lihat dari Janji Presiden dan membandingkannya dengan angka penduduk miskin sesuai data maka dapat kita katakan Presiden kita kembali gagal memenuhi janjinya, bagaimana tidak, angka penduduk miskin saja masih sangat tinggi dan bahkan sangat jauh dari janji presiden, memang pada tahun 2005 angka penduduk miskin turun sampai 0,60%, akan tetapi pada tahun 2006 angka tersebut kembali melonjak ke nilai 17,80% atau naik 1,80%, pada tahun 2007 angka kembali ke 16,60% , dan pada akhir tahun 2008 angka penduduk miskin hanya turun 1,20% sampai 15,40%, masih sangat jauh bukan dari janji presiden yaitu 8,20%