Tugas Etika Profesi Akuntansi
18 November 2013
Nama : Rully Andre
Kelas : 4EB18
NPM : 29210077
1.
Bagaimana budaya organisasi bisa mempengaruhi
perilaku etis?
2.
Gambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku etis dan tidak etis!
3.
Faktor apakah yang mempengaruhi etika secara
internasional!
4.
Jelaskan cara menggunakan proses seleksi
karyawan untuk mendorong perilaku etis!
Jawaban
1. Budaya
organisasi merupakan nilai, anggapan, asumsi, sikap dan norma perilaku yang
telah melembaga kemudian mewujud dalam penampilan, sikap dan tindakan, sehingga
menjadi identitas dari organisasi tertentu.
Budaya
organisasi sangatlah penting bagi spesialis HR dalam memahami konsep budaya
organisasi. Budaya organisasi dapat mempengaruhi cara orang dalam berperilaku
dan harus menjadi patokan dalam setiap program pengembangan organisasi dan
kebijakan yang diambil. Hal ini terkait dengan bagaimana budaya itu
mempengaruhi organisasi dan bagaimana suatu budaya itu dapat dikelola oleh
organisasi
Etika (Yunani Kuno:
"ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah
sebuah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat
yang mempelajari nilai
atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup
analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.
Etis adalah
perilaku yang sesuai dengan keyakinan individual dan norma social tentang
tindakan yang benar dan baik.
Pentingnya
budaya organisasi yaitu :
Budaya
dipelajari dan membantu manusia dalam usaha mereka berinteraksi dan
berkomunikasi dengan orang lain dalam masyarakat .
Ketika nilai dan
kepercayaan dalam budaya berbeda, beberapa orang memiliki masalah penyesuaian.
Jika hal ini tidak diantisipasi, maka akan menjadi penyebab kegagalan usaha
dalam organisasi yang disebut “culture shock”
Upaya Penciptaan
Kultur Etis
Robbins dan
Judge (2008:262), “yang dapat dilakukan pihak manajemen untuk menciptakan
kultur yang lebih etis.
- Jadilah model peran yang visibel. Perilaku manajemen puncak dijadikan acuan standar bagi para kayawan
- Komunikasikan harapan-harapan yang etis. Kode etik harus menyatakan nilai-nilai utama organisasi dan berbagai aturan etis yang diharapkan untuk dipatuhi semua karyawan
- Berikan pelatihan etis, melalui seminar, lokakarya dsb. Secara berkala berikan penghargaan atas tindakan etis dan beri hukuman atas tindakan tidak etis.
- Berikan mekanisme perlindungan, sehingga karyawan dapat melaporkan perilaku tidak etis tanpa rasa takut
Budaya = Perilaku. Budaya adalah
kata yang digunakan untuk menggambarkan perilaku yang mewakili norma operasi
umum di lingkungan Anda. Budaya biasanya tidak didefinisikan sebagai baik atau
buruk, meskipun aspek budaya Anda mungkin mendukung kemajuan dan kesuksesan dan
aspek lain menghambat kemajuan anda
Sebuah norma akuntabilitas akan
membantu membuat organisasi Anda sukses. Sebuah norma layanan pelanggan
spektakuler akan menjual produk dan mengikutsertakan karyawan Anda. Menoleransi
kinerja yang buruk atau menunjukkan kurangnya disiplin untuk memelihara proses
dan sistem yang mapan akan menghambat kesuksesan Anda.
2.
1. Kebutuhan Individu
2. Tidak Ada Pedoman
3. Perilaku dan Kebiasaan Individu Yang Terakumulasi dan Tak Dikoreksi
4. Lingkungan Yang Tidak Etis
5. Perilaku Dari Komunitas
2. Tidak Ada Pedoman
3. Perilaku dan Kebiasaan Individu Yang Terakumulasi dan Tak Dikoreksi
4. Lingkungan Yang Tidak Etis
5. Perilaku Dari Komunitas
3.
1. Integritas
2. Kejujuran
3. Tanggung Jawab
4. Obyektifitas
5. Perilaku Profesional
4.
Menciptakan budaya yang mendorong kayawan untuk
melakukan hal yang benar adalah langkah kunci, meskipun itu bukan hal yang
mudah untuk dilakukan. Pengusaha harus melakukan beberapa langkah untuk memastikan
perilaku etis oleh para karyawan mereka, dan banyak dari kegiatan ini masuk
dalam area SDM.
1. Penyusunan Staf dan Seleksi
Cara paling sederhana untuk menjalankan
mekanisme organisasi, menurut etika adalah dengan mempekerjakan orang-orang
yang lebih etis. Meskipun demikian, penyaringan orang yang tidak diinginkan
sebenarnya dapat dilakukan bahkan sebelum pelamar memasukkan surat lamaran,
jika deparetemen SDM membuat material perekrutan yang membuat referensi yang
eksplisit dengan menekankan integritas dan etika.
Proses seleksi tersebut juga memberikan
tanda-tanda tentang apa nilai-nilai dan budaya perusahaan sebenarnya. Manajer
dapat melakukan beberapa hal untuk memastikan bahwa orang lain juga menilai
metode penilaian perusahaan sebagai sesuatu yang adil. Karyawan akan melihat
prosedur resmi adalah adil jika mencakup criteria yang berkaitan dengan
pekerjaan, memberikan kesempatan untuk menunjukkan kompetensi, memberikan cara
untuk memperbaiki kesalahan, dan digunakan secara konsisten pada semua pelamar.
2. Pelatihan
Pelatihan etika umumnya berperan penting
dalam membantu perusahaan untuk mengembangkan budaya etika dan keadilan.
Pelatihan seperti ini biasanya termasuk menunjukkan pada karyawan bagaimana
mengenali dilemma etika, bagaimana menggunakan fungsi-fungsi SDM secara etis.
Masalahnya, penakanan pada mekanisme pemenuhan mungkin tidak cukup. Selain itu,
pelatihan juga harus menekankan pada dukungan moral dari pilihan etika dan
komitmen yang mendalam dari integritas dan etika. Keikutsertaan para manajer
puncak menekankan komitmen tersebut.
3. Penilaian Kerja
Proses penilaian kerja perusahaan
memberikan kesempatan lain untuk menekankan komitmennya terhadap etika dan
keadilan. Pertama, penilaian menjelaskan bahwa perusahaan tidak hanya mengklaim
bahwa mereka percaya dan melakukan standar etika yang tinggi, tapi juga
benar-benar mengukur para karyawan yang mengikuti standar tersebut. Kedua,
bagaimana para penyelidik melakukan penilaian adalah hal yang penting. Untuk
dapat mengirimkan sinyal bahwa keadilan dan etika lebih penting dari apapun,
standar-standar harus jelas, para karyawan harus paham sadar apa yang digunakan
untuk menilai mereka, dan penilaian mereka harus dilakukan secara objektif dan
adil.
4. System Penghargaan dan Pendisiplinan
Untuk mencpai perilaku sebagai fungsi dari
konsekuensinya, adalah tanggung jawab perusahaan untuk memastikan bahwa
perusahaan menghargai perilaku yang etis dan menghukum perilaku yang tidak
etis.
5. Agresi dan Pelanggaran di Tempat
Kerja
Karyawan yang memandang diri mereka sebagai
dibayar di bawah standar dapat melakukan tindakan negative yang bervariasi
mulai dari pencurian sampai pada pengerusakan terhadap barang-barang milik
perusahaan. Banyak tindakan SDM dapat menimbulkan persepsi mengenai perlakuan
tidak adil yang diterjemahkan menjadi perilaku yang tidak sesuai.
6. Aktivitas Etika SDM Lainnya
Komite etika perusahaan akan sering
melibatkan para professional. Komite ini memastikan bahwa para pemimpin senior
perusahaan terlibat dalam diskusi tentang masalah-masalah etika. Banyak
pengusaha menggunakan system informasi untuk membantu mengelola program etika
mereka.